Senin, 04 Juni 2012
UN 2012 SPEKTAKULER=BERHASIL?
Baru berlalu "gawe" besar dilalui oleh jajaran Dinas Pendidikan di semua kabupaten Indonesia. Pro dan kontra penyelenggaraan dan keabsasahan pelaksanaan UN sudah tidak menjadi polemik lagi. Tapi kita harus merenung, mengapa ada kontra waktu itu dan mengapa sekarang tidak muncul? Tentu sederhana jawabannya, karena waktu itu banyak yang gagal menyelenggarakan UN, indikatornya adalah banyaknya siswa yang tidak lulus. Kalau sekarang tidak ada kontra lagi, karena masing-masing institusi (sekolah) telah "berhasil" menyelenggarakan UN tersebut.
Ketika gagal kita sering mengeluh, ketika berhasil kita diam, tanpa ada kupasan dan komentar apapun. Keberhasilan tahun 2012 ini luar biasa, karena rerata meningkat, jumlah peserta yang gagal juga menipis. Mestinya nada kebanggaan dimana-mana akan terungkap, tapi tidak. Diam dan membisu. Tentu ada apa-apanya? Sudahlah pertanyaan itu kita jawab dalam hati. Bagi yang punya pemikiran miring tentang keberhasilan ini, saya mengajak, mari kita tebus dengan semakin meningkatkan proses pendidikan yang selama ini seperti dagelan wayang kulit. Kita tapakkan sendi-sendi pendidikan yang luhur untuk mencerdaskan anak-anak tanpa mekanisme yang instan. Memperdalam metodologi dan profesionalitas merupakan jawaban utama. Hal ini sesuai dengan "karep" pemerintah dengan louncing sertifikasinya. Semoga tidak terjadi "lelah mental" bagi kita untuk mengulangi cara-cara yang buruk. Karena pada saatnya, 5 atau 10 tahun mendatang pasti kita petik hasilnya. Generasi-generasi instan akan lahir di bumi pertiwi.
Generasi instan nanti akan tergambar dengan sendirinya, tanpa merasakan kesulitan belajar dapat meraih prestasi spektakuler! Akan membentuk mental-mental instan yang berdampak pada otoritas keilmuan mereka. Yang menjadi pertanyaan, apakah para birokrat pendidikan memikirkan hal ini? Syukur bila kedepan ada langkah-langkah persuasif untuk mencegah keburukan ini terjadi. Atau kembali publik memancing dengan polemik "pro dan kontra" seperti tahun yang lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar