Blog Guru PKn, Blog Mbak Srie, Blog Indonesia Mengajar:

Selasa, 26 Februari 2013

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo menganggap pelaksanaan uji kompetisi guru (UKG) secara online pada gelombang kedua ini relatif sudah berjalan lancar, namun dalam soal pencapaian nilai, dia menyebutkan sampai saat ini belum juga membaik.

"UKG tahap dua sudah berjalan di beberapa daerah. Pelaksanaannya relatif lancar, meskipun masih ada beberapa masalah teknis, tapi sedikit jika dibandingkan dengan pelaksanaan UKG tahap satu. Untuk DKI Jakarta yang dimulai pada hari ini, idealnya akan lebih lancar dibanding daerah lain," ucap Sulistiyo kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2012).

Menurut pengamatannya, sedikit masalah teknis itu antara lain seperti kemunculan data guru yang masih tidak sesuai dengan kompetensi mata pelajarannya, atau ada beberapa daerah yang belum dapat login, dan soalnya tidak muncul lagi.

"Ya, masih ditemukan beberapa masalah teknis di jaringannya juga," katanya lagi.

Berkaitan dengan nilai UKG, Sulistiyo menuturkan pencapaian nilai UKG para guru masih dianggap belum membaik, bahkan kemampuan guru, terutama para senior masih jauh dari harapan.

"Nilai UKG, insyaallah juga belum membaik. Masih banyak para guru yang kemampuannya masih di bawah rata-rata, memang belum sesuai harapan. Di samping itu, soal-soal yang dikerjakan juga belum sesuai benar dengan kisi-kisi yang disediakan," katanya lagi.

Ia juga menilai, capaian angka yang dihasilkan para peserta UKG online ini memang hanya diperuntukkan sebagai pemetaan para guru.

"Jadi ketika nilai UKG tidak baik, ini sekaligus sebagai cermin bahwa pendidikan dan pembinaan guru yang terjadi selama ini masih jauh dari sempurna," tandasnya.

UKG gelombang dua ini, dipandangnya akan lebih banyak guru yang lebih siap mengikuti UKG. Peserta tidak lagi takut menghadapi ujian secara daring tersebut.

"Rata-rata mereka sudah lebih siap menghadapi ujian. Meski tetap disayangkan, sosialisasi tentang UKG juga belum membaik, sehingga menyebabkan pemahaman guru terhadap UKG dan hasilnya masih sangat variatif, masih banyak yang jauh dari memadai," katanya lagi.

Sulistiyo juga mengkritisi sial penyebutan lulus dan tidak lulus yang masih belum dimaknai dengan benar. Padahal yang perlu dikomunikasikan dengan baik soal pemanfaatan hasil UKG adalah untuk pemetaan guru.

"Yang paling penting kan pemenuhan janji pemerintah yang akan melatih dan membina semua guru, biat tidak menjadi, "omdo"," ujarnya.
Sumber:edukasi.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar