Blog Guru PKn, Blog Mbak Srie, Blog Indonesia Mengajar:

Rabu, 13 Juni 2012

UKA UNTUK YANG BERSERTIFIKAT?


Baru saja terbit surat dari LPMP, isi surat tersebut berupa pemberitahuan pada setiap sekolah untuk mendata kembali guru-guru yang sudah memiliki sertifikat. Kategorinya baik yang melalui jalur portofolio maupun PLPG. Tentu ini kabar yang mengejutkan, tak khayal para guru kita risau-resah. Betapa tidak, sebagian mereka tinggal menunggu saat pensiun tiba, sebagian mereka masih ditengah nikmatnya tunjangan sertifikasi dan sebagian dari mereka baru saja mencicipi tunjangan sertifikasi tersebut, tiba-tiba muncul sinyalemen nyata mereka harus uji kompetensi lagi. 
Dilihat dari maksud pemerintah memang baik, tidak tanggung-tanggung upaya meningkatkan kualitas pendidik-dan pendidikan yang selama ini diakui atau tidak semakin terpuruk. Kalau memang demikian maksudnya, tentunya harus ditanggapi dengan nada merdu dan tanpa risau. Itu seharusnya. 
Tapi, benarkah itu akan diperlakukan sama rata terhadap semua yang sudah bersertifikat? Bukankah sebagian dari mereka yang telah memperoleh sertifikat ada yang melalui jalur PLPG murni dan telah lulus ujian tulis nasional (notabene tes potensi juga)? Kalau memang semua mendapat kewajiban seharusnya harus dilakukan tebang pilih dengan cara yang benar. Misalnya UKA hanya untuk mereka yang lulus melalui jalur portofolio saja. Karena selama ini ditengarai (konon melalui penelitian) mereka yang melalui jalur portofolio banyak neunjukkan kinerja yang tidak bagus (jauh harapan). Sehingga cocok kalau harus diuji kompetensinya. Juga harus dipertimbangkan masa kerja mereka yang sudah mendekati pensiun. Agar mereka tidak merasa tersiksa dan stres karena berita nyata ini.
Jika diperlakukan bagi mereka yang sudah lulus PLPG murni, naif rasanya langkah tersebut. Bukankah mereka yang PLPG murni sudah lulus tes uji kompetensi nasional. Kalau ditengarai semua menunjukkan kinerja yang tidak signifikan dengan tunjangan yang diberikan seharusnya pemerintah membuat evaluasi melalui lembaga kontrol khusus, sehingga signifikansi tunjangan dan kinerja mereka nyata. 

UKA ONLINE
Berita UKA saja menjadi risau, apalagi pelaksanaannya online. Diakui atau tidak teman-teman guru banyak yang gaptek (gagap teknologi), terutama teman-teman kita guru sekolah dasar. Bagaimana bisa efektif pelaksanaan ujian kompetensi online jika mereka banyak yang gaptek. Tentu hasilnya tidak akan efektif untuk menguji sebuah kompetensi. Banyak teman-teman guru yang menghubungi saya untuk memperoleh gambaran bagaimana ujian online. Melihat beberapa pertanyaan yang diajukan, nampaklah nada-nada kecewa dan khuatir. Khawatir tidak bisa mengerjakan bila dilaksanakan online dan kecewa karena nampaknya menurut penilaian mereka pemerintah tidak ikhlas memberikan tunjangan yang katanya sudah selayaknya mereka dapatkan.
Setelah mereka saya jelaskan, ada yang diam ada yang masih risau dengan UKA yang akan terjadi kelak. Satu pandangan saya berikan pada mereka dan para pembaca/pengunjung blog ini, UKA atau tidak, selayaknya kita belajar dan belajar memperbaiki kinerja kita. Bukankah kita masih ingat "long life education"? Jika Anda semua paham, maka selayaknya tidak usah risau, belajar mulai sekarang. Tetapkan hati profesi Guru adalah mulia dan patut dibanggakan, sehingga tes UKA atau tidak kita tetap "enjoy" dan bersemangat menjalankan prosesi profesi kita. Mudah-mudahan tulisan ini memberikan semangat baru bagi teman-teman sekalian. Dan untuk lembaga saya SMP Negeri 1 Grujugan, siap untuk dilatih IT dan bersimulasi tes Online. Mudah-mudahan buka menjadi beban. Selamat menyongsong UKA Online.

0 komentar:

Posting Komentar