Aku menyempatkan diri berfoto di depan Masjid At-Taqwa Bondowoso
Bondowoso kota kecil dengan akses tertutup, dijuluki kota pensiun. Entah siapa yang memberi gelar itu...Sepi...!!!
Bimtek Pengembangan Karier P2TK 2012
Program ke-2 yang dilaksanakan dalam rangkaian Bimtek Pengembangan Karier P2TK melalui MGMP PKn SMP Bondowoso: Pembuatan Modul PKn
Masih dalam rangkaian Bimtek Pengembangan Karier P2TK: Modul
Menyusun Modul dirasakan mudah, tinggal bagaimana menghargai karya nyata ini menjadi perbuatan nyata: menerapkan dalam proses pembelajaran
Bimtek Pengembangan Karier P2TK: Pembuatan Alat Peraga PKn
Alat peraga dengan karakteristik PKn disajikan dengan apik oleh Pakarnya. Diharapkan menjadi karya monumental bernilai tinggi.
Presentasi Alat Peraga: Rangkaian Bimtek Karier P2TK
Bagian nyata dan serius dilakukan dalam menghasilkan karya yang berarti, yaitu presentasi pematangan hasil kerja kelompok
Pengembangan Silabus berkarakter dan bernilai Pancasila dan Konstitusi: Rangkaian Bimtek Karier P2TK
Disajikan oleh Pak Milan dari P4TK PKn-IPS Malang. Pak Milan Riyanto merupakan ketua Lab PKn P4TK PKn-IPS Malang
Diskusi Pengembangan Silabus bernilai Pancasila dan Konstitusi: Rangkaian Bimtek Karier P2TK
Antusias dan bermakna, bukan karena dapat dana P2TK, lain dari itu menunjukkan pengembangan profesionalisme itu bukan isapan jempol, tapi begitu nyata!
Selasa, 19 Maret 2013
DEKADENSI MORAL SISWA KARENA GURU?
Selasa, 26 Februari 2013
JADUAL UN 2013, KEMENDIKNAS
"UKG tahap dua sudah berjalan di beberapa daerah. Pelaksanaannya relatif lancar, meskipun masih ada beberapa masalah teknis, tapi sedikit jika dibandingkan dengan pelaksanaan UKG tahap satu. Untuk DKI Jakarta yang dimulai pada hari ini, idealnya akan lebih lancar dibanding daerah lain," ucap Sulistiyo kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2012).
Menurut pengamatannya, sedikit masalah teknis itu antara lain seperti kemunculan data guru yang masih tidak sesuai dengan kompetensi mata pelajarannya, atau ada beberapa daerah yang belum dapat login, dan soalnya tidak muncul lagi.
"Ya, masih ditemukan beberapa masalah teknis di jaringannya juga," katanya lagi.
Berkaitan dengan nilai UKG, Sulistiyo menuturkan pencapaian nilai UKG para guru masih dianggap belum membaik, bahkan kemampuan guru, terutama para senior masih jauh dari harapan.
"Nilai UKG, insyaallah juga belum membaik. Masih banyak para guru yang kemampuannya masih di bawah rata-rata, memang belum sesuai harapan. Di samping itu, soal-soal yang dikerjakan juga belum sesuai benar dengan kisi-kisi yang disediakan," katanya lagi.
Ia juga menilai, capaian angka yang dihasilkan para peserta UKG online ini memang hanya diperuntukkan sebagai pemetaan para guru.
"Jadi ketika nilai UKG tidak baik, ini sekaligus sebagai cermin bahwa pendidikan dan pembinaan guru yang terjadi selama ini masih jauh dari sempurna," tandasnya.
UKG gelombang dua ini, dipandangnya akan lebih banyak guru yang lebih siap mengikuti UKG. Peserta tidak lagi takut menghadapi ujian secara daring tersebut.
"Rata-rata mereka sudah lebih siap menghadapi ujian. Meski tetap disayangkan, sosialisasi tentang UKG juga belum membaik, sehingga menyebabkan pemahaman guru terhadap UKG dan hasilnya masih sangat variatif, masih banyak yang jauh dari memadai," katanya lagi.
Sulistiyo juga mengkritisi sial penyebutan lulus dan tidak lulus yang masih belum dimaknai dengan benar. Padahal yang perlu dikomunikasikan dengan baik soal pemanfaatan hasil UKG adalah untuk pemetaan guru.
"Yang paling penting kan pemenuhan janji pemerintah yang akan melatih dan membina semua guru, biat tidak menjadi, "omdo"," ujarnya.
Sumber:edukasi.kompas.com